Surat Cinta untuk Sang Mama
Mama yang cantik dan kuat melahirkanku pada hari kamis 21 Desember 1994. Tanggal yang luar biasa menurutku. Tanggal di mana seorang anak yang kuat, pemberani, lucu dan sedikit perfectsionis lahir dalam keadaan yang sehat dan bugar.
Kini ia sudah tumbuh dewasa, ia bukan anak-anak lagi, melainkan ia sudah menjadi seorang pemuda yang tangguh. Ialah aku, Restu Alpiansah. Ucapan terima kasih pertama untukmu, karena kerja keras, usaha, dan doamu aku bisa lahir ke dunia yang begitu indah ini.
Mama, aku mencintamu lebih dari apapun. Tak ada satu pun yang dapat menjadikannku bahagia selain senyumanmu. Meskipun ku tahu di dunia kuliahku mendapatkan nilai A adalah hal yang sangat membahagiakan, namun senyumanmu sangatlah jauh lebih indah dari sekedar nilai itu. Maafkan aku jika selama ini pernah membuat air matamu menetes.
Maafkan aku jika selama ini aku pernah menusuk hatimu dengan pedang tajam berupa kata-kata bantahanku kepadamu. Aku berjanji, akan membahagiakanmu mama. Tuhan mendengarkan janjiku padamu.
Mama, kini aku sudah dewasa. Sudah duduk di bangku kuliah, bangku yang tidak semua orang dapat mendudukinya. Itu semua berkat doa dan kerja kerasmu. Jasa-jasamu tidak akan pernah aku lupakan. Akan senantiasa aku simpan didalam lubuk hatiku yang terdalam. Bahkan meskipun aku sudah tak ada lagi di dunia ini, wajahmu akan senantiasa ku bawa.
Jika tuhan menghendakiku untuk ke surga, maka wajahmulah yang pertama akan aku ingat di dalam surga kelak. Namun jika tuhan menghendakiku untuk masuk nerakanya terlebih dahulu, maka akan ku titipkan bayangan wajahmu kepada sang malaikat surga, agar aku tak membawamu kedalam api yang sangat panas itu. Mama, Aku mencintaimu melebihi apapun.
Mama, banyak orang yang bertanya kepadaku, mengapa hingga saat ini aku belum punya pacar. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tidak salah memang, karena remaja seusiaku kebanyakan memadu kasih dengan lawan jenisnya, katanya untuk menikmati masa muda yang datangnya hanya sekali saja. Mama, bukannya aku tak ingin memiliki kekasih, namun aku tak akan membagi perasaan dan cintaku kepada wanita lain selain dirimu.
Tak akan aku bagi cinta dan hati ini kepada wanita lain sebelum aku mampu membahagiakanmu dengan pejuh dan peluhku sendiri. Sebelum kubagi cinta dan hati ini kepada wanita lain, izinkan aku memacarimu terlebih dahulu, agar jiwa dan perasaannku tetap tertuju kepadamu. Aku takut ma, karena setelah ku bagi perasaan dan cinta ini kepada orang lain, akan menyebabkan aku akan kurang memperhatikanmu.
Aku takut sinetron yang sering kau tonton itu ma. Seorang anak yang rela meninggalkan ibunya demi sang kekasih atapun sang istri. Aku tak mau ma… Jadi tolong biarkan aku mecurahkan seluruh cinta dan jiwaku kepadamu mama. Setidaknya sebelum aku membangun bahtera rumah tangga dengan wanita lain.
Mama, banyak orang yang bertanya kepadaku. Tentang mengapa aku selalu terlihat rajin belajar. Ingin aku bilang kepada mereka, bahwa aku lakukan itu semua demi dirimu mama. Akan ku lakukan apapun di dunia hanya untuk bisa membahagiakanmu mama. Ketika aku sudah merasa lelah dengan tugas kuliahku, foto dirimu yang aku simpan di dalam dompetku selalu aku buka.
Itu adalah jimat ma, agar aku bisa kembali semangat untuk menggapai mimpiku yang tentunya untuk membahagiakanmu mama. Mama, separuh masa depanku akan ku bagi untuk mu. Hanya untukmu seorang yang begitu spesial adalam hidupku.
Mama, jika seandainya tuhan memiliki niat untuk mengambilmu, maka aku akan berdoa kepadanya agar ia tidak memanggilmu. Aku lebih baik memilih diriku sendiri sebagai penggantinya. Jika engkau pergi dahulu, maka aku akan menjadi orang yang paling menyesal di dunia ini karena belum bisa membahagiakanmu dengan keringatku sendiri. Namun jika aku yang pergi dahulu, maka akan masih ada saudara-saudaraku yang lain yang bisa membahagiakanmu.
Nyawa ini adalah harga yang sepadan untukmu mama karena engkau aku berada di sini. Dan jika memang karena engku pula aku harus pergi dari bumi ini, maka aku akan sangat ikhlas sambil tersenyum menerimanya. Segalanya untukmu mama.
Mama, aku tahu bahwa diriku bukanlah lelaki yang berfisik kuat seperti lelaki kebanyakan. Fisikku cenderung lunglai dan kemayu. Bahkan mungkin tak bisa diandalkan untuk beperang atau menjaga diri sendiri dari ancaman orang jahat. Namun jika ada orang yang ingin menyakitimu, aku akan menjadi orang pertama yang berada di depanmu untuk melindungimu. Kan kubiarkan pedang itu menusuk jantungku demi melindungimu mama.
Meskipun aku lelaki yang berfisik lemah, tak akan pernah sudi aku melihatmu tersakiti orang lain. Menyentuh sehelai rambutmu saja aku tak akan biarkan. Kan ku keluarkan seluruh energi dan darahku untuk melindungimu mama. Mama, meskipun aku tak berfisik kuat, namun aku akan selalu siap menjadi prajurit yang senantiasa melindungi sang ratu dari kejahatan. Mama, tak ada orang lain yang boleh mengganggu dan menyakitimu. Siapapun itu….
Mama, terima kasih atas doa yang telah engaku panjatkan kepada yang mahakuasa, sehingga sampai saat ini aku masih sehat dan mampu untuk berprestasi. Tak ada usaha keras apapun yang mampu mengalahkan kedahsyatan doamu mama. Mama aku sangat mencitaimu.
Mama, saat ini aku tak bisa melihat kondisimu seperti apa. Hanya doa yang mampu aku panjatkan kepada yang maha kuasa agar engkau senantaiasa dilindungi olehnya. Mama… tolong jaga kesehatanmu. Bersabarlah mama… sebentar lagi cita-cita yang aku rindukan dan inginkan akan segera tercapai. Aku berjanji mama, engkaulah orang pertama yang harus mengetahui keberhasilanku. Serta engkaulah orang pertama yang harus menikmati hasil kerja kerasku, bahkan bukan aku.
Mama… aku mencitaimu….
Kini ia sudah tumbuh dewasa, ia bukan anak-anak lagi, melainkan ia sudah menjadi seorang pemuda yang tangguh. Ialah aku, Restu Alpiansah. Ucapan terima kasih pertama untukmu, karena kerja keras, usaha, dan doamu aku bisa lahir ke dunia yang begitu indah ini.
Mama, aku mencintamu lebih dari apapun. Tak ada satu pun yang dapat menjadikannku bahagia selain senyumanmu. Meskipun ku tahu di dunia kuliahku mendapatkan nilai A adalah hal yang sangat membahagiakan, namun senyumanmu sangatlah jauh lebih indah dari sekedar nilai itu. Maafkan aku jika selama ini pernah membuat air matamu menetes.
Maafkan aku jika selama ini aku pernah menusuk hatimu dengan pedang tajam berupa kata-kata bantahanku kepadamu. Aku berjanji, akan membahagiakanmu mama. Tuhan mendengarkan janjiku padamu.
Mama, kini aku sudah dewasa. Sudah duduk di bangku kuliah, bangku yang tidak semua orang dapat mendudukinya. Itu semua berkat doa dan kerja kerasmu. Jasa-jasamu tidak akan pernah aku lupakan. Akan senantiasa aku simpan didalam lubuk hatiku yang terdalam. Bahkan meskipun aku sudah tak ada lagi di dunia ini, wajahmu akan senantiasa ku bawa.
Jika tuhan menghendakiku untuk ke surga, maka wajahmulah yang pertama akan aku ingat di dalam surga kelak. Namun jika tuhan menghendakiku untuk masuk nerakanya terlebih dahulu, maka akan ku titipkan bayangan wajahmu kepada sang malaikat surga, agar aku tak membawamu kedalam api yang sangat panas itu. Mama, Aku mencintaimu melebihi apapun.
Mama, banyak orang yang bertanya kepadaku, mengapa hingga saat ini aku belum punya pacar. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tidak salah memang, karena remaja seusiaku kebanyakan memadu kasih dengan lawan jenisnya, katanya untuk menikmati masa muda yang datangnya hanya sekali saja. Mama, bukannya aku tak ingin memiliki kekasih, namun aku tak akan membagi perasaan dan cintaku kepada wanita lain selain dirimu.
Tak akan aku bagi cinta dan hati ini kepada wanita lain sebelum aku mampu membahagiakanmu dengan pejuh dan peluhku sendiri. Sebelum kubagi cinta dan hati ini kepada wanita lain, izinkan aku memacarimu terlebih dahulu, agar jiwa dan perasaannku tetap tertuju kepadamu. Aku takut ma, karena setelah ku bagi perasaan dan cinta ini kepada orang lain, akan menyebabkan aku akan kurang memperhatikanmu.
Aku takut sinetron yang sering kau tonton itu ma. Seorang anak yang rela meninggalkan ibunya demi sang kekasih atapun sang istri. Aku tak mau ma… Jadi tolong biarkan aku mecurahkan seluruh cinta dan jiwaku kepadamu mama. Setidaknya sebelum aku membangun bahtera rumah tangga dengan wanita lain.
Mama, banyak orang yang bertanya kepadaku. Tentang mengapa aku selalu terlihat rajin belajar. Ingin aku bilang kepada mereka, bahwa aku lakukan itu semua demi dirimu mama. Akan ku lakukan apapun di dunia hanya untuk bisa membahagiakanmu mama. Ketika aku sudah merasa lelah dengan tugas kuliahku, foto dirimu yang aku simpan di dalam dompetku selalu aku buka.
Itu adalah jimat ma, agar aku bisa kembali semangat untuk menggapai mimpiku yang tentunya untuk membahagiakanmu mama. Mama, separuh masa depanku akan ku bagi untuk mu. Hanya untukmu seorang yang begitu spesial adalam hidupku.
Mama, jika seandainya tuhan memiliki niat untuk mengambilmu, maka aku akan berdoa kepadanya agar ia tidak memanggilmu. Aku lebih baik memilih diriku sendiri sebagai penggantinya. Jika engkau pergi dahulu, maka aku akan menjadi orang yang paling menyesal di dunia ini karena belum bisa membahagiakanmu dengan keringatku sendiri. Namun jika aku yang pergi dahulu, maka akan masih ada saudara-saudaraku yang lain yang bisa membahagiakanmu.
Nyawa ini adalah harga yang sepadan untukmu mama karena engkau aku berada di sini. Dan jika memang karena engku pula aku harus pergi dari bumi ini, maka aku akan sangat ikhlas sambil tersenyum menerimanya. Segalanya untukmu mama.
Mama, aku tahu bahwa diriku bukanlah lelaki yang berfisik kuat seperti lelaki kebanyakan. Fisikku cenderung lunglai dan kemayu. Bahkan mungkin tak bisa diandalkan untuk beperang atau menjaga diri sendiri dari ancaman orang jahat. Namun jika ada orang yang ingin menyakitimu, aku akan menjadi orang pertama yang berada di depanmu untuk melindungimu. Kan kubiarkan pedang itu menusuk jantungku demi melindungimu mama.
Meskipun aku lelaki yang berfisik lemah, tak akan pernah sudi aku melihatmu tersakiti orang lain. Menyentuh sehelai rambutmu saja aku tak akan biarkan. Kan ku keluarkan seluruh energi dan darahku untuk melindungimu mama. Mama, meskipun aku tak berfisik kuat, namun aku akan selalu siap menjadi prajurit yang senantiasa melindungi sang ratu dari kejahatan. Mama, tak ada orang lain yang boleh mengganggu dan menyakitimu. Siapapun itu….
Mama, terima kasih atas doa yang telah engaku panjatkan kepada yang mahakuasa, sehingga sampai saat ini aku masih sehat dan mampu untuk berprestasi. Tak ada usaha keras apapun yang mampu mengalahkan kedahsyatan doamu mama. Mama aku sangat mencitaimu.
Mama, saat ini aku tak bisa melihat kondisimu seperti apa. Hanya doa yang mampu aku panjatkan kepada yang maha kuasa agar engkau senantaiasa dilindungi olehnya. Mama… tolong jaga kesehatanmu. Bersabarlah mama… sebentar lagi cita-cita yang aku rindukan dan inginkan akan segera tercapai. Aku berjanji mama, engkaulah orang pertama yang harus mengetahui keberhasilanku. Serta engkaulah orang pertama yang harus menikmati hasil kerja kerasku, bahkan bukan aku.
Mama… aku mencitaimu….